Akhirnya balik lagi ke Papua….


RASANYA saya tidak menyangka sama sekali bakal balik lagi menginjakkan kaki di tanah Papua. Dua atau tiga hari yang lalu saya cukup kaget mendengar penugasan dari kantor untuk survey areal di tanah Papua, karena survey sebelumnya benar-benar memakan waktu 1 bulan dan menguras energi dan biaya yang demikian besar. Saat itu saya benar-benar “kapok” untuk kembali lagi ke tanah Papua, tapi nasib berkata lain saya musti sekali lagi balik ke sana.

Pluit sudah dibunyikan, tiket sudah dibooking untuk tanggal 17 Nopember 2011 dan waktu sudah tidak bisa lagi diajak mundur. Saya merasa seperti deja vu, benar-benar seperti dalam mimpi yang terulang musti balik lagi ke tanah Papua.

Terlepas dari masalah keamanan yang masih belum kondusif di sana, tanah Papua menawarkan pemandangan alam yang benar-benar indah. Lautnya benar-benar jernih, alamnya masih segar dan saya benar-benar suka dengan suasana alam di tanah Papua. Tapi kalau kita melihat situasi keamanannya yang senantiasa dinamis, mahalnya biaya hidup di sana, maka bagi saya sulit sekali untuk bisa tinggal di sana.

Saya berfikir, jika bukan karena penugasan perusahaan untuk survey areal ke Papua, mungkin seumur hidup saya tidak akan melihat tanah Papua. Itu sisi positif yang saya ambil dari penugasan ini. Saya jalani saja apa adanya nanti, walau tetap saya musti tidak lepas untuk berdo’a agar bisa kembali ke keluarga saya dengan selamat.

Penugasan kali ini direncanakan cuma 2 minggu. Tapi saya tidak tahu bakalan berapa lama berada di Papua nanti. Semoga Allah SWT melindungi kami semua selama di sana hingga bisa kembali lagi ke tengah keluarga… Amin….

Penugasan ini membuyarkan beberapa rencana yang akan saya laksanakan. Diantara rencana yang buyar tersebut adalah :

  1. Penyelesaian kursus menyetir mobil, jadinya masih tersisa 7 kali pertemuan lagi untuk menyelesaikan kursus mobil.
  2. Keikutsertaan dalam Workshop EnsoMosaic, dimana sebelumnya sudah jauh-jauh hari dilakukan registrasi dan perencanaan untuk mengikuti workshop ini di Hotel JW Marriot Jakarta akhirnya batal untuk mengikuti ini.
  3. Serah terima mobil baru Nissan Grand Livina SV, akhirnya saya musti rasional memundurkan waktu serah terima mobil baru hingga saya bisa kembali lagi dengan selamat ke kota Pekanbaru.

Bagi saya pribadi sih tidak begitu masalah, saya sendiri merasa aneh, tidak ada perasaan berat untuk melaksanakan penugasan ini. Hati saya tetap ringan untuk melangkah ke depan walaupun banyak rencana yang buyar dikarenakan hal ini. Rasanya hati dan pikiran saya seperti membiarkan ini mengalir apa adanya. Apakah ini yang dinamakan sudah ikhlas saya sendiri tidak tahu. Tapi yang jelas saya sudah berpesan kepada istri saya atas hal terburuk jika terjadi kepada saya. Karena situasi keamanan yang diluar kuasa saya, maka saya musti rasional, saya tunjukkan semua hal-hal yang penting pada istri saya yang harus dia ketahui. Saya hanya bilang, “jika saya gak bisa balik ke Pekanbaru, maka ini hal yang perlu diketahui dan dilakukan…” .

Yah… begitulah… semoga saja semuanya bisa berjalan dengan lancar…. Amin….

Pengalaman 2 hari belajar nyetir…


SUDAH 2 hari ini saya belajar nyetir mobil. Bukan karena apa-apa, sebenarnya memiliki mobil bagi saya adalah hal yang saya anggap sangat sulit untuk diwujudkan. Dalam mimpi-mimpi saya hal ini sudah saya buang jauh-jauh dikarenakan secara logika saya tidak akan bisa memilikinya. Tapi ternyata Allah SWT berkehendak lain, entah dengan cara bagaimana yang demikian ajaib menurut saya, akhirnya saya diharuskan untuk bisa mengendarai mobil karena perusahaan tempat saya bekerja akan memberi pinjaman lunak untuk memilikinya. Mau tidak mau saya akhirnya dituntut untuk belajar nyetir dan bisa mengendarai mobil.

Hari pertama saya belajar adalah hari Sabtu kemarin tanggal 5 November 2011. Pertama belajar benar-benar kagok. Saya diajari sedikit tentang fasilitas mobil berikut porsnellingnya. Dan yang bikin saya shock adalah pada hari pertama itu juga saya langsung disuruh membawa mobil itu ke jalan raya. Benar-benar pengalaman yang bagi saya sangat mengerikan. Bayangkan dalam pemindahan gigi dan pengaturan kopling saya masih grak grok istilahnya, tapi saya musti bawa mobil itu ke jalan raya. Selain itu feeling untuk belok pun saya masih gak begitu pas. Tapi mau gimana lagi, instruktur menyuruh saya demikian, dengan segala keterbatasan (kalau boleh dibilang kepepet), akhirnya saya ikuti juga instruksi dari instruktur itu.

Selama 1 jam belajar mobil itu yang jelas menurut saya banyak sekali yang gak pas. Dari pengaturan gas, kopling dan rem yang menurut saya masih sangat kasar, kemudian pengaturan kemudi ketika membelok, dan beberapa kali mati mesin di tengah arus lalu lintas yang padat. Semua itu membuat saya mengeluarkan keringat dingin. Benar-benar pengalaman yang sangat mengerikan bagi saya. Selesai nyetir mobil saya merasa sendi-sendi di kaki saya pada lunglai semua. Saya merasa capek lahir batin. He… he…

Hari kedua saya belajar adalah hari Minggu tanggal 6 November 2011. Saya merasa untuk feeling membelokkan mobil sudah agak pas saya dapatkan, tapi tetap saja untuk pengaturan kopling, rem dan gas saya masih kasar dan belum bisa merasakan feeling dari kopling. Untuk pengaturan setir saya merasa sudah lebih nyaman bagi saya. Saya gak tahu apa karena ganti mobil, dimana di hari kedua ini saya menggunakan Grand Livina dan pada hari pertama menggunakan Toyota Rush atau karena memang saya sudah dapat feeling dari setir mobilnya. Tapi yang jelas saya merasa agak sedikit rileks saat menggunakan setir mobil di hari kedua ini.

Begitulah pengalaman saya di hari pertama dan kedua belajar menyetir mobil. Yang jelas ketika sudah tidak lagi menggunakan mobil, hati saya benar-benar gamang rasanya benar-benar mengerikan. Jadi saat ini saya merasa karena saya kepepet itulah makanya saya akhirnya berani. Dimana saya kepepet karena perusahaan akan memberi mobil ke saya akhirnya membuat saya kepepet juga untuk bisa mengendarai mobil dan akhirnya membuat saya kepepet untuk ikutan kursus mobil dan bisa secepatnya mengendarai mobil. Benar-benar semuanya disebabkan karena saya kepepet, padahal dikarenakan usia saya saat ini nyali saya benar-benar sudah jauh berkurang.

Saya hanya bisa berdo’a kepada Allah SWT semoga saja saya bisa menguasai pengendaraan mobil ini dan semoga saja saya dimudahkan sehingga segalanya bisa berjalan dengan lancar, Amin yaa Robbal ‘alamiinn…