Akhirnya Canonku terkena Err001


AKHIRNYA yang saya takutkan terjadi juga, apa yang digembar-gemborkan di milis tentang Err001 atau pesan Error 001 di kamera DSLR ku terjadi juga. Padahal saya sudah mencoba untuk menggunakan kamera seibjaksana mungkin, tapi ternyata tidak juga sebagai jaminan untuk tidak terkena Err001.

Err001 adalah suatu suatu bentuk pesan error yang tampil di LCD Kamera DSLR yang menyebutkan bahwa tidak ada komunikasi antara lensa dengan body kamera. Pening juga saya mendapatkan pesan error seperti ini. Akhirnya saya coba matikan kamera terus saya coba bersihkan lensa dan body kamera. Saya nyalakan lagi ternyata masih tetap terjadi pesan Err001.

Karena bingung juga apa yang terjadi dengan kamera kesayanganku akhirnya saya coba cari tentang Err 001 di internet. Dan di Internet di dapatkan penjelasan yang lebih mendetail tentang Err001. Di internet disebutkan Err001 bisa terjadi akibat adanya kerusakan pada kabel di lensa ataupun kerusakan pada kamera. Err001 biasa terjadi pada kamera Canon disamping ada juga Err099. Dan salah satu dari peserta milis menyebutkan bahwa faktor utama lebih kepada lensa, di situ juga disebutkan beberapa lensa menjadi penyumbang terbesar Err001. Salah satunya adalah lensa Canon 17-85 yang saya gunakan.

Lanjutkan membaca “Akhirnya Canonku terkena Err001”

Tergila-gila dengan detailing motor


SUDAH sekitar satu minggu ini saya tergila-gila dengan detailing motor, yaitu salah satu cara untuk mempercantik dan memperindah motor. Istilahnya sih cara mengkilapkan / mengkinclongkan motor.

Saya browsing ke internet, mencari produk yang benar-benar bisa mengkinclongkan motor. Dari situlah didapatkan banyak sekali produk yang rata-rata harganya mahal. Memang ada sih produk yang murah seperti Kit, tapi oleh orang-orang di milis otomotif produk ini tidak direkomendasikan, alasannya karena banyak mengandung bahan abrasive yang dapat merusak cat motor jika dipakai dalam jangka waktu yang relatif lama.

Lanjutkan membaca “Tergila-gila dengan detailing motor”

Kesan Mendalam Menonton “Up”


KEMARIN saya baru saja menonton film animasi buatan Pixar yang berjudul “Up”. Saya nilai film ini sangat bagus dan sangat mendidik, dimana dalam film ini 2 hal yang ingin disampaikan oleh si sutradara adalah bahwa hidup ini begitu singkat, untuk itu perlu ada tujuan hidup supaya hidup ini bisa lebih bermakna (berkualitas).

Jalan cerita di awal film “Up” ini terbilang dari senang kemudian sedih kemudian senang lagi. Sutradara sangat pandai meracik cerita dipercepat, dimana si pemeran bertemu dengan pujaan hatinya ketika masih kecil. Lalu mereka berdua menikah (walaupun berasal dari 2 keluarga yang memiliki latar kehidupan berbeda). Mereka membeli rumah yang merupakan tempat pertemuan mereka pertama kali. Kehidupan berkembang selanjutnya… Kemudian si wanita didiagnosis oleh dokter tidak akan bisa memiliki keturunan, sehingga tujuan hidup akhirnya dirubah untuk dapat melihat air terjun surga. Kemudian mereka menabung mengumpulkan uang untuk biaya perjalanan menuju air terjun surga. Dan seperti halnya kehidupan, dimana permasalahan hidup beberapa kali timbul yang membutuhkan uang besar, yang akhirnya tabungan itu tidak penuh-penuh alias terpakai terus. Hingga akhirnya tua dan kemudian si pria merasa bahwa dia belum membahagiakan si wanita karena belum mencapai tujuan hidupnya.

Akhirnya si pria membeli 2 buah tiket ke Amerika Selatan untuk mengajak wanitanya mencari air terjun surga. Ketika tiket akan diberikan di tempat romantis, ternyata si wanita sudah sedemikian tua dan tidak sanggup lagi untuk mencapai puncak bukit sehingga dia masuk ke rumah sakit yang kemudian meninggal dunia.

Lanjutkan membaca “Kesan Mendalam Menonton “Up””

Membedah Surrogates


MALAM minggu kemarin saya habiskan dengan menonton film Surrogates yang dibintangi oleh Bruce Willis. Ide film ini memang sangat bagus, dimana kita bisa beraktivitas tanpa perlu takut nanti akan terluka, tertular penyakit ataupun hal-hal lainnya akibat adanya kontak dengan orang lain. Tapi kalau kita pikir masak-masak, rasanya lebih banyak ketidak-mungkinan. Ibaratnya begini, relakah kita melepas kegembiraan kita ketika sedang rekreasi dengan robot pengganti? Tetap saja walaupun tujuannya berlibur, tapi karena kitanya tetap di dalam ruangan mengoperasikan robot pengganti, ya tetap saja jadi gak liburan.

Tapi untuk “dunia perang” mungkin menggunakan surrogates ini sangat tepat. Karena ketika perang, maka korban yang akan jatuh dalam peperangan akan sangat sedikit. Karena yang tewas dan hancur semuanya adalah robot. Jadi yang perlu dilakukan adalah investasi untuk memperbanyak operator yang akan menjalankan robot pengganti itu. Jadi ketika tentara yang sedang dijalankannya tewas atau hancur, dengan cepat si operator bisa berganti robot pengganti untuk secepatnya “berpartisipasi” lagi dalam pertempuran.

Lanjutkan membaca “Membedah Surrogates”