Apple… do everything easy….


KEMARIN saya berbincang-bincang dengan rekan kantor saya mengenai komputer. Dalam perbincangan itu saya sampaikan, bahwa saya benar-benar puas memiliki satu unit komputer Apple model iMac yang saya beli walaupun harus ngutang sama adik saya untuk memilikinya. Kenapa saya katakan demikian?? Karena sejak memiliki iMac tersebut sampai sekarang, belum pernah saya mengalami kejadian ataupun permasalah mengenai komputer, baik itu hang, terkena virus, not responding dan sebagainya. Benar-benar ini komputer yang membuat hidup kita menjadi lebih mudah. Segala sesuatunya seolah-olah dipermudah, dari instalasi program, konversi musik ataupun film, email, dan internetnya. Benar-benar saya merasakan program dan hardware yang diciptakan oleh Apple semuanya diciptakan untuk kemudahan pemakaian.

Satu-satunya permasalah yang saya hadapi adalah lintas platform. Apa itu lintas platform? Maksudnya adalah memang semua kemudahan ada pada Mac, cuma karena di kantor, di tempat teman, dan di tempat-tempat lainnya kebanyakan menggunakan Windows di sinilah kendala mulai timbul. Sepintas lalu sih kendala ini tidak begitu mengganggu cuma jika kita dihadapkan pada suatu keinginan untuk bisa mengerjakan segala sesuatunya dengan sempurna, maka hal ini benar-benar bisa mengganggu.

Lanjutkan membaca “Apple… do everything easy….”

Renungan: Dilema Seorang Perantau


SUDAH BEBERAPA hari ini saya menjalin komunikasi via facebook dengan salah satu teman SMP saya yang saat ini bermukim di Belanda. Di Belanda, teman saya ini bekerja di salah satu rumah sakit di Negara Belanda sebagai seorang perawat. Sudah sekitar 8 tahunan dia tinggal dan menetap di Belanda, dan bertemu dengan istrinya yang orang Indonesia pun di Negeri Belanda ini. Dari pernikahannya tersebut menghasilkan 2 orang anak perempuan yang cantik-cantik yang dilahirkan di Negeri Belanda sehingga si Anak memiliki 2 kewarganegaraan yaitu Indonesia dan Belanda.

Menarik sekali bercakap-cakap dengan teman saya ini. Dia menceritakan bahwa pekerjaannya di Negeri Belanda mendapat kompensasi yang sangat tinggi, sehingga dia bisa hidup lebih layak dan bisa menabung untuk masa depannya. Saat ini saja di Indonesia sudah memiliki beberapa aset property dari hasil kerjanya selama 8 tahun di Negeri Belanda.

Satu hal yang menjadi persamaan saya dan dia adalah perantau. Walaupun saya merantau masih di Negara Indonesia tetap saja dinamakan perantau. Dan dia merantau di Negeri Belanda nun jauh di sana. Satu hal yang tidak bisa berubah adalah bahwa tanah kelahiran atau tanah tumpah darah kita adalah sama yaitu sama-sama di Indramayu sehingga dorongan untuk kembali ke tanah kelahiran demikian kuat.

Lanjutkan membaca “Renungan: Dilema Seorang Perantau”

Tembus 10.000 hits


Akhirnya hari ini Kamis tanggal 22 April 2010 saya melihat blog saya tembus 10.000 hits. Gak nyangka juga, padahal akhir-akhir ini saya males nulis di blog tapi ntah kenapa blog yang jarang diupdate ini tembus juga 10.000 hits.

Terima kasih kepada semua pembaca blog saya yang karena Anda-Anda semua blog saya ini bisa tembus 10.000 hits.

Tetap semangat!!!!

Alasan Seseorang Berkorban Nyawa Bagi Seseorang


ADA beberapa alasan seseorang mau berkorban nyawa pada seseorang, yaitu :

1.  Jika orang tersebut memiliki uang banyak, sehingga dia bisa keluarkan uang tersebut untuk membayar orang yang mau berkorban nyawa atasnya.

2.  Jika seseorang memiliki kekuasaan karena hubungan atasan bawahan ataupun hubungan institusi, sehingga dia mau berkorban nyawa demi perintah atasan atau tugas institusinya.

3.  Dari kedua hal tersebut, semulia-mulianya adalah jika seseorang memiliki kharisma, pengaruh dan martabat, sehingga orang tersebut walaupun tidak memiliki harta dan kekuasaan orang lain mau berkorban nyawa demi membela harkat dan martabat dia.

Semoga hal di atas bisa dijadikan renungan bagi kita semua