Geokuliner, Website Bagi Pencinta Makanan


BEBERAPA hari yang lalu saya dihubungi teman kuliah saya dan dia menginformasikan bahwa dia dan kawan-kawannya sedang mengembangkan website yang menginformasikan tentang tempat-tempat makan di Indonesia yang berbasiskan lokasi atau peta. Dalam pembicaraan via chatting ini kami bertukar informasi dan kesan-kesan tentang website yang dibentuk oleh dia dan kawan-kawan. Website yang mereka luncurkan saat ini masih dalam taraf Beta tapi sudah bisa diakses dengan alamat : http://www.geokuliner.com dengan tampilan seperti pada gambar di bawah ini.

Terlihat dari home geokuliner.com yang saya tampilkan masih terdapat bug, dimana peta yang seharus tampil saat saya buka website ini tidak bisa tampil dengan sempurna. Jika website ini bisa jalan dengan sempurna, maka selain peta akan muncul pada tile website, juga ketika kita mengetikkan kota atau daerah pada fitur searching kita akan diarahkan pada tempat-tempat makan yang berada seputaran kota / daerah yang kita ketikkan tersebut.

Website ini juga saat ini dalam pengembangan untuk tampilan mobile-nya dan sudah bisa diakses dengan menggunakan perangkat iOS dan Android. Alamat mobilenya bisa dilihat di http://geokuliner/mobile.

Lanjutkan membaca “Geokuliner, Website Bagi Pencinta Makanan”

Selamat Hari Raya Idul Fitri


HARI INI adalah hari terakhir saya beraktifitas di kantor. Berhubung besok saya mulai cuti untuk pulang kampung merayakan lebaran di kampung halaman saya di Kandanghaur, maka dengan sepenuh hati kepada para pembaca setia blog saya, saya mengucapkan :

Semoga amal ibadah kita selama menjalankan ibadah puasa diterima Allah SWT, dan kita bisa terlahir kembali di hari yang fitri ini dengan hati dan jiwa yang suci bersih…

Besok rencananya saya akan pulang kampung ke Kandanghaur setelah 2 tahunan belum pulang kampung. Satu hal yang bikin saya kangen untuk pulang kampung adalah wisata kulinernya yang ada di seputaran Indramayu – Cirebon. Banyak sekali makanan lokal yang sudah “ngangeni” ingin saya santap, seperti : rumbah kuah petis dengan kue bawangnya, lotek Indramayu, empal gentong, sega lengko dan sega jamblang. Wuih benar-benar mengundang selera setelah sekian lama tidak mencicipi masakan itu.

Oh iya, perlu diketahui, lotek Indramayu tuh beda banget dengan lotek yang ada di Pekanbaru baik rasa maupun bentuknya. Dan sepertinya, ini pendapat saya lho, lotek Indramayu nih termasuk masakah khas seputaran Indramayu – Cirebon yang mana daerah lain tidak mengenal makanan ini. Baik itu Jawa Tengah ataupun Jawa Timur kayaknya belum ada masakan yang rasanya seperti lotek Indramayu ini, walaupun memang di sana ada yang namanya pecel dan sebagainya tapi dari segi rasa beda sekali dengan yang namanya lotek Indramayu.

Tapi kalau kita bicara lotek Pekanbaru, maka menurut saya rasanya sama saja dengan pecal Jawa tidak jauh beda. Bedanya hanya lotek Pekanbaru penyajiannya ditambahkan mie sedangkan pecal Jawa tidak ada mie-nya. Sedangkan kuah sambalnya kayaknya sih menganut rasa dan bentuk yang sama yaitu kuah pecal Jawa.

Sedangkan rumbah, dan sega lengko sama seperti lotek Indramayu, adalah makanan khusus di seputaran Indramayu – Cirebon. Kalau empal gentong dan sega jamblang adalah makanan khusus Cirebon. Rumbah hampir sama seperti pecal cuma sambalnya dicampur dengan “petis” alias sari pati ikan. Rumbah ini enaknya dimakan dengan nasi ditambah kerupuk dan kue bawang alias bakwan.

Pokoknya semuanya enak lah…. Menulis semuanya membuat saya “ngiler” padahal sekarang masih puasa nih. He… he… Tidak sabar rasanya untuk pulang ke kampung halaman… Semoga kami sekeluarga selamat sampai tujuan, Amiin…