Berawal dari Hobby Nonton Hingga Memakai Popcorn Hour A400


MUNGKIN sudah sekitar sebulan atau 2 bulan ini saya memiliki Popcorn Hour A400. Asal muasalnya sebenarnya sepele. Saya dan keluarga sangat hobby nonton film di rumah. Di rumah saya sudah menggunakan pemutar DVD Player dengan sistem upscale untuk mendapatkan kualitas gambar yang full HD 1080P. Awalnya saya gak ada masalah dengan pemutar ini karena pasokan film selalu ada dari tempat penyewaan VCD dan DVD original di kota tempat tinggal saya di Pekanbaru.

Pioneer DV 400V

Untuk memuaskan dahaga menonton yang sama miliki, awalnya saya menjadi member dari Ultra Disk di Pekanbaru. Saat itu penyewaan original cukup menjamur, dan ultra disk mengambil tempat persis di jalan Nangka dekat dengan tempat saya tinggal. Hingga akhirnya serbuan dari VCD dan DVD bajakan yang sedemikian kuat, hingga Ultra Disk pindah-pindah tempat sampai ke tempat yang cukup jauh dari saya tinggal. Akhirnya karena terlalu jauh saya jadi malas untuk menyewa di tempat ini hingga akhirnya benar-benar saya tinggalkan.

Selanjutnya saya mendapatkan tempat penyewaan yang baru yaitu di Odiva tepatnya di jalan Durian. Lama saya jadi member di sini hingga akhirnya saya dipindah-tugaskan ke Kubang di pinggiran Pekanbaru saya mulai jarang meminjam film di sini. Ketika saya dimutasi kembali ke Pekanbaru kembali saya menjadi langganan tetap Odiva hingga akhirnya tempat penyewaan ini pun tidak bertahan lama dan gulung tikar juga. Saat Odiva gulung tikar, Odiva juga menjual aset-asetnya yang berupa VCD dan DVD dan saya banyak mengambil VCD dan DVD original di Odiva ini.

Selanjutnya setelah tidak ada lagi tempat penyewaan film original saya beralih ke film bajakan. Dan terus terang saya benar-benar tidak mendapatkan kepuasan menonton dari film-film bajakan. Tapi apa mau dikata kadung sudah hobby maka saya tetap membeli film bajakan pada saat itu. Ketidak puasan pada film bajakan ini bukan hanya pada kualitas dari gambarnya yang benar-benar tidak sebaik film original, tapi juga kualitas dari subtitle nya yang acak-acakan serta kualitas dari medianya yang benar-benar payah.

DVD Player yang saya miliki yaitu Pioneer DV 400V benar-benar rewel. Kalau untuk DVD atau VCD original semuanya bisa dijalankan. Tapi kalau sudah memakai DVD atau VCD bajakan, dia benar-benar selektif. Kadang-kadang bisa diputar, tapi terkadang juga benar-benar tidak bisa memutar film. Jadinya saya sering merasa rugi, dimana saya sudah membeli film bajakan setiba di rumah film tersebut tidak bisa diputar di DVD player saya.

Akhirnya saya sempat bingung bagaimana caranya saya tetap bisa nonton tapi mendapatkan kualitas tontonan yang bagus. Tidak sengaja saja berjumpa dengan kawan saya yang juga penikmat film. Dia bercerita kalau dia sudah memiliki koleksi film yang cukup banyak, tapi koleksi film yang dia miliki adalah film-film jenis MKV yang diputar via komputer / PC. Awalnya saya benar-benar tidak tertarik untuk menonton film via PC karena bagi saya menonton via PC benar-benar tidak nyaman. Tapi berhubung saat itu saya dalam kondisi dilematis karena tidak ada lagi film yang bisa saya tonton, akhirnya saya copy juga film yang dia miliki ke laptop saya.

Sampai di rumah saya coba nyalakan film tersebut di laptop. Kualitas film yang diberikan oleh kawan saya benar-benar bagus sekali, mungkin ini yang namanya kualitas full HD Blue Ray. Cuma saya tidak puas karena saya musti menonton di laptop saya yang besar layarnya cuma 13,3 inchi. Akhirnya saya perhatikan laptop saya, ternyata pada laptop saya merk Samsung Series 5 ada colokan HDMI. Langsung saja saya coba koneksikan antara laptop saya dengan TV LCD dan ternyata voila…. bisa juga saya nonton di TV LCD saya film yang saya copy dari kawan saya itu. Dan kualitas gambarnya pun benar-benar luar biasa, kalau boleh dibilang kualitas DVD benar-benar lewat.

Dari sini saya mulai lah punya hobby baru nongkrong di perpustakaan untuk mendapatkan akses internet cepat gratis. Apa lagi kalau bukan untuk mendownload film-film kualitas blue ray dengan menggunakan telkomsel wifi id. Pokoknya saat itu saya merasa benar-benar mantap banget bisa nonton dengan puas dimana kualitas gambarnya benar-benar luar biasa. Saat itu film-film yang sudah saya kumpulkan cukup banyak hingga mencapai 100-an judul.

Tanpa sengaja ketika saya browsing, saya mendapatkan informasi bahwa untuk TV-TV LCD atau LED terkini tinggal colok saja sudah bisa memutar film-film format MKV. Mulailah saya galau ingin update TV LCD saya ke teknologi terkini. Tapi saya sudah lihat-lihat hingga ke elektronik solution, harga TV LED apalagi yang sudah support 3D benar-benar naudzubillah mahal amiirr… Saya benar-benar putus asa, hingga akhirnya tanpa sengaja via browsing juga saya mendapatkan informasi adanya alat untuk memutar film format MKV atau format-format lainnya yang namanya Media Player.

Mulailah saya sibuk browsing-browsing tentang media player yang bisa memutar film-film format komputer. Banyak yang murah tapi support dan kualitas gambar yang dihasilkan tidak begitu bagus menurut review yang saya baca di komputer. Akhirnya pilihan saya jatuh pada merk Popcorn Hour A400, dimana dasar saya memilih ini adalah selain karena kualitas film yang dihasilkan benar-benar bagus (seperti ada sistem upscaling-nya), juga support alatnya yang demikian oke, dimana ada forum penggunanya dan ada support firmware dari websitenya sehingga tetap bisa mengikuti perkembangan dari format film di dunia.

Player Pemutar Film Popcorn Hour A400

Pertama kali saya melihat pemutar ini di browser saya melihat bentuknya kurang meyakinkan untuk sebuat pemutar film kelas premium, kalau boleh dibilang bentuknya jelek jika dibandingkan dengan pemutar merk lain seperi pemutar WD dan pemutar-pemutar media lain. Tapi mengingat dukungannya yang sedemikian besar, bahkan beberapa media menyebutnya sebagai mercy (mobil mewah) di kelas pemutar film akhirnya saya coba untuk membeli ini dengan harga sekitar 3,2 juta-an.

Selain membeli pemutar ini saya pun membeli HDD internal untuk dipasang di Popcorn saya sebeasr 2 TB sekaligus saya minta untuk diisikan film-film full HD format MKV ke dalam HDD internal WD Green yang saya beli. Ternyata HDD 2 TB itu hanya sanggup menampung film 200-an lebih dikit judul film saja. Benar-benar “gila” saya pikir hingga saya geleng-geleng kepala. Karena HDD eksternal yang saya miliki dengan kapasitas cuma 500 GB saja tidak pernah penuh-penuh diisi dengan berbagai macam data yang saya miliki, lha yang ini sudah 2 TB tapi cuma 200-an saja judul film yang bisa ditampung. Saya cek kapasitas memori dari setiap judul film ternyata memang benar-benar gila, rata-rata 1 judul film memakan memori hingga 7 GB bahkan ada yang hingga 23 GB untuk 1 judul film. Benar-benar luar biasa…

Tapi jangan tanya masalah kualitas film yang bisa saya tonton di TV LCD saya, benar-benar bening super bening. Jika saya menonton film kartun helai demi helai bulu binatang sampai terlihat dengan jelas, benar-benar puas saya menontonnya.

Dari sinilah saya mulai hobby mengoleksi film-film MKV hasil download dari internet. Saya sih ambilnya bukan yang kualitas 1080p cukup yang 720p saja, karena ternyata yang 720p pun kalau ditontong menggunakan Popcorn Hour A400 benar-benar bagus kualitasnya. Saat ini jumlah film yang saya miliki sudah sekitar 360-an lebih judul film. Saya sudah buat listnya dengan lengkap, buat urutannya dan sebagainya sehingga mudah dicerna.

Saat ini juga saya sering mengajak rekan-rekan saya sesama pencinta film untuk saling barter film. Dimana dia boleh mengcopy film yang saya miliki dan saya pun akan mengcopy film-film yang dia miliki tapi saya tidak punya.

Pokoknya dengan adanya Popcorn Hour A400 saya tidak lagi terpaku pada hadirnya tempat penyewaan DVD atau VCD original lagi. Dan saya bisa menikmati film dengan kualitas yang benar-benar superior… Benar-benar saya puas dengan produk ini.

Penulis: Ahmad Zaki

Saya adalah perantau di tanah Riau ini... Saya asli dari Indramayu, bumi dimana rumbah, lotek, gesek dan kerupuk udang menjadi primadona makanan di sana. Di Pekanbaru saat ini mencoba untuk mencari sejumput rezeki sambil belajar untuk menjadi manusia yang lebih baik... semoga Allah SWT meridhoi apa yang saya coba jalankan... Amiin ya Robbal'alamiin...

Satu komentar pada “Berawal dari Hobby Nonton Hingga Memakai Popcorn Hour A400”

Tinggalkan komentar