Selamat Idul Adha 10 Dzulhijah 1431 H


TAK TERASA ternyata berjumpa lagi dengan Idul Adha di tahun 2010 ini. Ada yang aneh di tahun ini, saat ini menurut kalender pemerintah tepat 10 Dzulhijah 1431 H, tapi ketika saya melihat kalender di iMac saya terkaget-kaget karena di situ tertera 11 Dzulhijah 1431 H. Apa saya sudah keduluan lebarannya ya?? Memang perdebatan masalah ini pun sudah cukup lama dan berlarut-larut, masing-masing memiliki dalilnya sendiri-sendiri. Semoga hal ini tidak menjadi pertentangan.

TAK TERASA usia saya sudah bertambah dan saya merasa masih belum bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Saya masih banyak berbuah kesalahan, khilaf, alpa dan perbuatan-perbuatan lainnya yang kalau difikirkan sebenarnya bisa dihindari tapi saya lakukan juga. Dalam hati saya yang terdalam ingin sekali saya bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi, bukan hanya lebih baik secara spiritual alias lebih dekat kepada Sang Maha Pencipta, tapi juga lebih baik secara jasmani alias lebih ramah dan kasih mengasihi dengan sesama. Semoga dengan bertambahnya usia ini, saya bisa lebih bijak dalam bertindak dan berperilaku karena rasanya tidak ada jalan untuk kembali yang ada hanyalah jalan untuk maju. Semoga saja bisa tercapai segala yang baik-baik….

Saya mengucapkan: “Selamat Hari Raya Idul Adha 1431H, mohon maaf lahir dan batin… Semoga esok luasa kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi… Amiinnn…”

 

Selamat Hari Raya Idul Fitri


HARI INI adalah hari terakhir saya beraktifitas di kantor. Berhubung besok saya mulai cuti untuk pulang kampung merayakan lebaran di kampung halaman saya di Kandanghaur, maka dengan sepenuh hati kepada para pembaca setia blog saya, saya mengucapkan :

Semoga amal ibadah kita selama menjalankan ibadah puasa diterima Allah SWT, dan kita bisa terlahir kembali di hari yang fitri ini dengan hati dan jiwa yang suci bersih…

Besok rencananya saya akan pulang kampung ke Kandanghaur setelah 2 tahunan belum pulang kampung. Satu hal yang bikin saya kangen untuk pulang kampung adalah wisata kulinernya yang ada di seputaran Indramayu – Cirebon. Banyak sekali makanan lokal yang sudah “ngangeni” ingin saya santap, seperti : rumbah kuah petis dengan kue bawangnya, lotek Indramayu, empal gentong, sega lengko dan sega jamblang. Wuih benar-benar mengundang selera setelah sekian lama tidak mencicipi masakan itu.

Oh iya, perlu diketahui, lotek Indramayu tuh beda banget dengan lotek yang ada di Pekanbaru baik rasa maupun bentuknya. Dan sepertinya, ini pendapat saya lho, lotek Indramayu nih termasuk masakah khas seputaran Indramayu – Cirebon yang mana daerah lain tidak mengenal makanan ini. Baik itu Jawa Tengah ataupun Jawa Timur kayaknya belum ada masakan yang rasanya seperti lotek Indramayu ini, walaupun memang di sana ada yang namanya pecel dan sebagainya tapi dari segi rasa beda sekali dengan yang namanya lotek Indramayu.

Tapi kalau kita bicara lotek Pekanbaru, maka menurut saya rasanya sama saja dengan pecal Jawa tidak jauh beda. Bedanya hanya lotek Pekanbaru penyajiannya ditambahkan mie sedangkan pecal Jawa tidak ada mie-nya. Sedangkan kuah sambalnya kayaknya sih menganut rasa dan bentuk yang sama yaitu kuah pecal Jawa.

Sedangkan rumbah, dan sega lengko sama seperti lotek Indramayu, adalah makanan khusus di seputaran Indramayu – Cirebon. Kalau empal gentong dan sega jamblang adalah makanan khusus Cirebon. Rumbah hampir sama seperti pecal cuma sambalnya dicampur dengan “petis” alias sari pati ikan. Rumbah ini enaknya dimakan dengan nasi ditambah kerupuk dan kue bawang alias bakwan.

Pokoknya semuanya enak lah…. Menulis semuanya membuat saya “ngiler” padahal sekarang masih puasa nih. He… he… Tidak sabar rasanya untuk pulang ke kampung halaman… Semoga kami sekeluarga selamat sampai tujuan, Amiin…