Timang Timang Anakku Sayang


(Cipt. S. Effendy)

Timang-timang anakku sayang
Buah hati Ayahanda seorang
Jangan menangis dan jangan merajuk sayang
Tenanglah tenang dalam buaian

Betapakah hati takkan riang
Bila kau bergurau dan tertawa
Mogalah jauh dari marabahaya sayang
Riang gembira sepanjang masa

Setiap waktu ku berdoa
Pada Tuhan Yang Maha Kuasa
Bila kau sudah dewasa
Hidupmu bahagia sentosa

Timang-timang anakku sayang
Kasih hati permata Ayahanda
Tidurlah tidur pejamkan mata sayang
Esok hari bermain kembali

Setiap waktu ku berdoa
Pada Tuhan Yang Maha Kuasa
Bila kau sudah dewasa
Hidupmu bahagia sentosa

Timang-timang anakku sayang
Kasih hati permata Ayahanda
Tidurlah tidur pejamkan mata sayang
Esok hari bermain kembali
Esok hari bermain kembali
Esok hari bermain kembali
Esok hari bermain kembali

Jadi teringat begitu besarnya pengorbanan yang telah dilakukan oleh Almarhumah Ibunda tersayang, yang demikian tanpa pamrih mengantar anak-anaknya menjadi orang yang berguna dan tegar dalam menghadapi terpaan zaman. Semoga Ibunda tenang di alam sana dan segala amal ibadahnya di terima di sisi Allah SWT. Ananda tidak akan melupakan jasa Ibunda yang demikian besar…. Jasa Ibunda akan Ananda kenang selamanya… sampai akhir hayat Ananda kelak….

(Pekanbaru, Medio Agustus 2010)

Mimpi Ayah Saya Semalam….


TADI siang saya ditelpon Ayah saya, karena beliau cemas semalam bermimpi bahwa saya sudah lama meninggal dunia. Memang sih seperti yang pernah saya tuliskan sebelumnya, bahwa mimpi itu adalah bunganya tidur. Tapi hal ini tidak menepis kecemasan Ayah saya dikarenakan walaupun mimpi itu adalah bunganya tidur tapi dalam mimpi itu juga emosi dan perasaan kita diaduk-aduk, sehingga kita merasa apa yang dimimpikan itu adalah hal yang benar-benar akan atau telah terjadi. Sehingga tetap saja rasa cemas setelah bermimpi buruk pasti melanda setiap manusia.

Saya berfikir untung saja saya ataupun Anda masih dimiliki logika perasaan dimana bisa membedakan mana yang realita dan mana yang halusinasi alias mimpi. Coba kalau pikiran kita tidak bisa membedakan mana yang halusinasi dan mana yang mimpi wah … ini benar-benar akan merepotkan kita. Coba Anda bayangkan!! Saya pernah bermimpi yang benar-benar seperti realitas tentang hal buruk yang telah saya lakukan. Dan ketika saya terbangun seandainya saya tidak bisa membedakan bahwa itu hanya mimpi mungkin saya akan terus merasa bersalah atas hal yang tidak saya lakukan.

Benar-benar Allah Maha Besar, dimana Dia berikan logika berfikir kepada kita sehingga kita bisa membedakan mana yang realita dan mana yang hanya sekedar halusinasi alias mimpi.

Kembali ke cerita…. Setelah malamnya bermimpi yang gak enak atas diri saya, akhirnya Ayah saya telpon saya pada siang harinya hanya sekedar untuk memastikan bahwa tidak ada sesuatu hal yang buruk yang terjadi pada diri saya. Akhirnya saya ceritakan bahwa saya baik-baik saja, tidak ada sesuatu yang buruk yang menimpa saya, hanya saya katakan bahwa saat ini saya dan anak saya memang sedang sakit batuk. Trus saya juga katakan bahwa saya berencana akan pulang kampung ke Kandanghaur lebaran ini dan saya katakan juga bahwa saya sudah dapat tiket untuk pulang besok.

Alhamdulillah akhirnya semuanya tenang. Ayah saya tenang dan saya pun bisa menenangkan Ayah saya yang saya yakin sekali akan kecemasan beliau terhadap diri saya. Lalu saya ceritakan hal ini kepada teman saya. Dan teman saya berkata, jika bermimpi seperti itu biasanya saya akan mendapatkan rezeki yang tidak terduga. Saya hanya bisa berharap, semoga benar adanya…. Saya bisa mendapatkan rezeki yang tidak terduga Amiin ya robbal ‘alamiin…

Ternyata Selama Ini Saya Membayar Mahal untuk Telkomsel


Berbagai Pilihan Kartu dari Telkomsel

SELAMA ini saya menggunakan Kartu Halo dari Telkomsel untuk komunikasi. Sudah sekitar 7 tahunan mungkin saya menggunakan Kartu Halo Corporate yang bebas Abonemen dengan pertimbangan biasanya yang namanya post paid jauh lebih murah dari pada menggunakan pre paid (pandangan saya waktu itu). Dan selain itu post paid jauh lebih gampang urusannya, istilahnya sih apa yang kamu kerjakan itu yang kamu bayar karena biasanya skema tarifnya lebih flat dan pada saat dulu diluncurkan dari segi SMS saja jauh lebih murah dari Simpati (saat itu SMS Simpati Rp 550,- per SMS sedangkan Kartu Halo cuma Rp 350,- jadi benar-benar jauh lebih murah). Itulah pertimbangan saya kenapa dulu saya ambil Kartu Halo.

Saya tidak tahu apabila perkembangan selanjutnya ternyata berkata lain, dimana akhirnya paradigma itu bergeser sehingga Kartu Halo saat ini jauh lebih mahal dari pada kartu Simpati baik itu tarif SMS apalagi tarif telponnya. Dan saya pun tidak tahu sudah berapa lama skema tarif seperti ini berlangsung. Saya benar-benar seperti dibodohi dan dipaksa untuk membayar lebih mahal oleh Telkomsel.

Lanjutkan membaca “Ternyata Selama Ini Saya Membayar Mahal untuk Telkomsel”