Akhirnya Ray-Ban Aviatorku RB3025 003-32 Datang


AKHIRNYA apa yang saya tunggu datang juga. Sebuah Ray-Ban Aviator RB 3025 003-32 sesuai pesanan telah datang ke tempat saya dengan selamat. Simak foto-foto hasil unboxingnya seperti yang terlihat di bawah ini.

Sepintas dari foto-foto di atas memang terlihat keren banget… Tapi 2 hal yang sedikit membuat saya agak kecewa jika boleh dikatakan seperti itu adalah :

  1. Wadah dari Ray-Ban tersebut yang ternyata tidak mengakomodir ikat pinggang seperti wadah kacamata lainnya. Sehingga untuk membawanya kita musti tenteng-tenteng kacamata ini dengan tangan kita.
  2. Warna lensa yang menurut saya kurang gelap. Memang lensa Ray-Ban tipe ini jika difoto terlihat berwarna gelap, tapi sebenarnya aslinya bisa dibilang seperti warna cermin. Padahal saya menginginkan warna gradasi yang sedikit gelap.
Tapi selain 2 hal tersebut di atas, it’s OK Ray-Ban ini sangat kereennn menurut saya dan framenya benar-benar kokoh…
Pekanbaru, 10 Mei 2012

Ray-Ban, Awal Perkenalan dan Sejarahnya


SEJAK PERTAMA kali mengenal Ray-Ban dan mencicipi kenyamanannya, saya jadi tergila-gila dengan Ray-Ban. Tapi Apa daya, harga Ray-Ban memang terbilang mahal dan untuk mencarinya yang benar-benar original di Indonesia rasanya sulit sekali.

Awalnya saya menganggap semua kaca mata hitam atau kita sebut saja sunglasses (karena warnanya ternyata bukan hanya sekedar hitam) adalah sama saja. Saya hanya melihat fungsinya saja yang penting tidak silau terkena terpaan sinar matahari. Tapi ternyata sejak pertama kali saya kenal Ray-Ban pada saat pemotretan udara untuk kebun Nunukan 1 di Kalimantan Timur, saya baru “ngeh” jika Ray-Ban adalah bukan sembarang sunglasses biasa. Saat itu mata saya benar-benar baru terbuka. Ray-Ban adalah produk yang benar-benar berkualitas. Build quality nya benar-benar spektakuler dan satu hal yang menurut saya paling mantap adalah pada saat memakainya rasanya beda banget dengan sunglasses biasa. Benar-benar nyaman saat memakainya dan mata berasa adem atau teduh banget.

Awal Perkenalan dengan Ray-Ban

Awal perkenalan saya dengan Ray-Ban sebenarnya gak sengaja. Saat itu pilot helikopter kegiatan pemotretan udara menggunakan kaca mata Ray-Ban tipe Aviator dengan lensa Brown. Nah, saya tanya-tanya ke beliau, “Pak, itu kaca mata apa pak? Koq kelihatannya keren banget…”. Dia langsung menjawab bahwa itu adalah kaca mata Ray-Ban yang biasa digunakan oleh para Pilot pesawat tempur Amerika. Dia menerangkan lebih lanjut bahwa penggunaan kacamata Ray-Ban itu lebih dikhususkan untuk kesehatan dan kenyamanan mata karena ketika terbang dan banyak terkena terpaan sinar matahari dan pantulan sinar dari awan, kacamata Ray-Ban yang dikenakannya bisa mengeliminir masuknya sinar yang masuk ke matanya. Jadi dia tidak merasa silau dan terganggu dengan adanya kacamata tersebut. Lebih lanjut dia meminjamkan kacamatanya untuk saya amati lebih lanjut, dan tidak menunggu lama saya langsung mengamati kaca mata itu dengan lebih teliti lagi.

Memang kalau dilihat sepintas dari jauh, kacamata Ray-Ban yang dia miliki tidak beda jauh dengan sunglasses yang biasa dijual di pasaran (istilahnya yang IDR 50 ribu-an sebuah). Tapi ketika saya pegang baru terasa perbedaannya dengan produk-produk pasaran yang dijual murah. Frame kacamata Ray-Ban tipe Aviator yang saya pegang walaupun terlihat kecil dan tipis, tapi ketika saya pegang benar-benar kokoh. Terasa sekali bahwa kualitas material yang membentuknya bukan material biasa alias materialnya merupakan pilihan. Engsel kaca matanya pun terkesan kokoh menopang kaca mata tersebut. Benar-benar mantap kesan pertama ketika memegangnya.

Lanjutkan membaca “Ray-Ban, Awal Perkenalan dan Sejarahnya”

Geokuliner, Website Bagi Pencinta Makanan


BEBERAPA hari yang lalu saya dihubungi teman kuliah saya dan dia menginformasikan bahwa dia dan kawan-kawannya sedang mengembangkan website yang menginformasikan tentang tempat-tempat makan di Indonesia yang berbasiskan lokasi atau peta. Dalam pembicaraan via chatting ini kami bertukar informasi dan kesan-kesan tentang website yang dibentuk oleh dia dan kawan-kawan. Website yang mereka luncurkan saat ini masih dalam taraf Beta tapi sudah bisa diakses dengan alamat : http://www.geokuliner.com dengan tampilan seperti pada gambar di bawah ini.

Terlihat dari home geokuliner.com yang saya tampilkan masih terdapat bug, dimana peta yang seharus tampil saat saya buka website ini tidak bisa tampil dengan sempurna. Jika website ini bisa jalan dengan sempurna, maka selain peta akan muncul pada tile website, juga ketika kita mengetikkan kota atau daerah pada fitur searching kita akan diarahkan pada tempat-tempat makan yang berada seputaran kota / daerah yang kita ketikkan tersebut.

Website ini juga saat ini dalam pengembangan untuk tampilan mobile-nya dan sudah bisa diakses dengan menggunakan perangkat iOS dan Android. Alamat mobilenya bisa dilihat di http://geokuliner/mobile.

Lanjutkan membaca “Geokuliner, Website Bagi Pencinta Makanan”

Review GPS Garmin Nuvi 2565 LM


AKHIRNYA pada hari Jum’at sore tanggal 27 April 2012 GPS pesanan saya Garmin Nuvi 2565 LM sampai juga ke rumah kami di Jalan Terubuk Pekanbaru. Jadi selepas Maghrib kami sekeluarga pulang ke rumah di Jalan Terubuk dari tempat tinggal kami saat ini di Komplek Perumahan Perusahaan di daerah Kubang. Sesampainya di Rumah Terubuk tidak menunggu lama, saya langsung membongkar paket kiriman dari http://www.gpsmurah.com/ dengan tidak sabar. Dari unboxing Garmin Nuvi tersebut (istilah kerennya) dapat dilihat pada foto di bawah ini.

Garmin Nuvi 2565 dan Kotak Kemasannya

Dari foto kelihatan jelas bahwa Garmin Nuvi 2565 LM yang saya beli dilengkapi dengan 2 peta versi Indonesia dan adanya dukungan Gratis Peta Seumur Hidup. Peta yang dimaksud adalah peta City Navigator Indonesia 2012.10 dan Peta Malsing 2011.10 kalau saya gak salah, serta ada tambahan di memory card nya berupa peta Navigasi Net versi 2.18 kalau saya tidak salah.

Lanjutkan membaca “Review GPS Garmin Nuvi 2565 LM”