SEJAK mengenal blackberry rasanya saya jadi susah untuk terlepas dari Blackberry. Selama sebulan saya survey ke Papua Barat, saya mengenal iPhone 3GS milik rekan kerja saya, dan sejak saat itu mata saya mulai terbuka bahwa ternyata dari segi “smart dan kinerja” iPhone 3GS jauh melebihi Blackberry yang saya miliki. Tapi seperti yang telah saya tulis diawal artikel ini, sejak mengenal Blackberry rasanya sulit bagi saya untuk terlepas dari Blackberry padahal saya ingin sekali bisa terlepas dari ini. Keterikatan ini dikarenakan PIN Blackberry saya sudah sedemikian menyebar, dan saya jadi khawatir jika saya tidak melanjutkan berlangganan Blackberry maka akan putus komunikasi terutama dengan keluarga dan dengan relasi tempat saya membeli sesuatu.
Saya melihat kelebihan dari Blackberry hanya pada adanya fitur Blackberry Messenger (BBM), support email walaupun terbatas dan adanya saling koneksi antar program/aplikasi, misal antara facebook dengan buku telpon bisa saling terkoneksi dan saling melengkapi data. Selebihnya, dari segi kecepatan browsing, kekayaan fitur dan kelengkapan program, blackberry ini jauh tertinggal dibandingkan iPhone. iPhone setahu saya banyak memiliki kelebihan terkecuali alat ini tidak bisa BBM-an. Sekarang ini karena biaya bulanan untuk komunikasi sedemikian tumpang tindih dan saya melihat cukup besar, maka saya berniat untuk melakukan beberapa penghematan dari segi komunikasi.
Lanjutkan membaca “Untuk Penghematan Biaya, Blackberry… Dibuang sayang….”