Vertigo… si Pusing Tujuh Keliling


TULISAN ini saya ambil dari beberapa sumber. Awalnya saya mencari artikel-artikel yang terkait dengan vertigo dikarenakan istri saya pernah mengalami serangan vertigo yang membuat kepalanya berputar-putar dan serba salah untuk dapat beraktivitas. Harapan saya adalah dengan adanya tulisan ini dapat membantu rekan-rekan lain yang mengalami permasalahan yang sama seputar penyakit vertigo.

Silahkan disimak dan diambil pelajaran dari tulisan ini.

Apa itu Vertigo?

Mungkin anda maupun keluarga pernah merasakan pusing seolah-olah anda maupun lingkungan serasa berputar-putar? Inilah yang dinamakan vertigo. Kebanyakan orang membahasakan vertigo dengan istilah pusing tujuh keliling. Vertigo merupakan sebuah gejala, dan bukan merupakan penyakit. Seseorang yang mengalami vertigo merasakan seolah-olah ia merasa berputar, atau seolah-olah benda di sekelilingnya bergerak atau berputar, biasanya disertai dengan mual, muntah, dan kehilangan keseimbangan.

Vertigo dapat digolongkan sebagai salah satu bentuk gangguan keseimbangan atau gangguan orientasi di ruangan. Istilah yang sering digunakan oleh awam adalah: puyeng, sempoyongan, mumet, pusing, pening, tujuh keliling, rasa mengambang, kepala terasa enteng, rasa melayang. Vertigo perlu dipahami karena merupakan keluhan nomer tiga paling sering dikemukakan oleh penderita yang datang ke praktek umum, bahkan orang tua usia sekitar 75 tahun, 50 % datang ke dokter dengan keluhan vertigo.

Lanjutkan membaca “Vertigo… si Pusing Tujuh Keliling”

Sesalku….


by: Rieke Roeslan

walau sudah lambat ku sadari
dirimu memanglah yang terbaik
dirimu memang paling mengerti
apa yang membuat aku menangis

walau sudah jauh engkau pergi
entah kapan kau akan kembali
sesak di dadaku menangisi
entah kapan kau akan kembali

ow… bulan bawakan cintaku kepadanya
bisikkan aku akan setia menantinya
ow… bulan walau tak sempat aku nyatakan
hangatkan cinta di hatinya dan untukku
haa…. hanyalah untukku

walau sudah jauh engkau pergi
entah kapan kau akan kembali
sesak di dadaku menangisi
namun entah kapan kau kembali

mungkin bila Tuhan mempersatukan
kita akan… bersama
kupinta padaMu oh… Tuhan
sempatkan lah aku menyatakan rasa ini….

ow… bulan bawakan cintaku kepadanya
bisikkan aku akan setia menantinya
ow… bulan walau tak sempat aku nyatakan
hangatkan cinta di hatinya dan untukkku

ow… bulan bawakan cintaku kepadanya
bisikkan aku akan setia menantinya
ow… bulan walau taka sempat aku nyatakan
hangatkan cinta di hatinya dan untukku

haa… hanyalah untukku….

 

Pekanbaru, 21 Juni 2012

Cobalah Bercermin Sendiri…


by: Rieka Roelan

Cobalah bercermin sendiri

Cobalah bercermin…
cobalah bercermin sendiri
Cobalah bercermin…
cobalah bercermin sendiri

Cobalah bercermin…
cobalah bercermin sendiri
Cobalah bercermin…
cobalah bercermin sendiri

semudah membalikkan tangan
kau katakan aku yang bersalah
semudah terucap dalam kata
kau katakan aku yang bersalah

cobalah bercermin sendiri…

aku kah yang membuat
semua ini terasa sulit tuk dijalankan
akukah yang bersalah atas semua yang ada
akukah yang membuat selalu marah di dada

cobalah bercermin…
cobalah bercermin sendiri
cobalah bercermin…
cobalah bercermin sendiri

Sudahlah semua kuakhiri
bila kau tak mau menyadari
tak usah engkau menyesali
egomu menyakiti hati…

cobalah bercermin sendiri…

aku kah yang membuat
semua ini terasa sulit tuk dijalankan
akukah yang bersalah atas semua yang ada
akukah yang membuat selalu…
selalu marah di dada

maafkan bila kau rasa
tak sedikitpun kau fikir ini kita yang salah
kita hanya manusia yang pandai berkata-kata
cobalah kau bercermin dengan hatimu sendiri

cobalah bercermin…
cobalah bercermin sendiri
cobalah bercermin…
cobalah bercermin sendiri

cobalah bercermin…
cobalah bercermin sendiri
cobalah bercermin…
cobalah bercermin sendiri

aku kah yang membuat
semua ini terasa sulit tuk dijalankan
akukah yang bersalah atas semua yang ada
akukah yang membuat selalu marah di dada

maafkan bila kau rasa
tak sedikitpun kau fikir ini kita yang salah
kita hanya manusia yang pandai berkata-kata
cobalah kau bercermin dengan hatimu sendiri

 

Pekanbaru, 21 Juni 2012

Pekerjaan dan Penghasilan….


MEMANG benar seperti yang banyak orang-orang katakan bahwa kita bekerja untuk mendapatkan penghasilan, jadi buat apa kita bekerja kalau tidak mendapatkan penghasilan dari pekerjaan yang kita lakukan. Pernyataan itu saya katakan 100% benar dan tepat, tapi kadang aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari tidak bisa harus seperti itu. Kenapa saya katakan begitu? Karena adanya efek di belakangnya yang membuat kita tidak ikhlas sehingga akan menimbulkan penyakit hati pada diri kita.

Misalnya jika kita mengerjakan pekerjaan yang kita tahu penghasilannya kecil. Jika kita berpedoman pada pernyataan di atas, maka efek yang ditimbulkannya adalah kita jadi malas untuk mengerjakannya dan dampaknya adalah pada kualitas hasil pekerjaan yang kita lakukan yang akhirnya adalah pada tidak puasnya si pemberi kerja. Karena kita tidak tahu bahwa pekerjaan sepele berpenghasilan kecil yang kita kerjakan ternyata itulah jualan utama kita.

Sering dijumpai di tempat-tempat kerja, karyawan mengeluh dengan banyaknya pekerjaan yang harus mereka kerjakan padahal penghasilan yang mereka terima tidak mengalami peningkatan yang menurut mereka cukup berarti. Efek dari mengeluh ini adalah mereka jadi malas untuk mengerjakan pekerjaan tersebut yang mendorong pada kurangnya loyalitas dan kualitas pekerjaan yang dihasilkan. Memang sepintas lalu si karyawan tidak akan mendapatkan dampak dari ketidakpuasan yang mereka tunjukkan. Tapi mereka tidak menyadari bahwa atasan mereka memperhatikan hal tersebut. Implikasi dari ini bisa terjadi di waktu-waktu yang akan datang. Misalnya si karyawan tidak masuk dalam prioritas atasannya untuk mendapatkan promosi atau ketika si karyawan pindah kerja ke perusahaan baru, si atasan bisa saja memberikan referensi negatif atas kinerjanya di perusahaan baru tempat dia bekerja.

Lanjutkan membaca “Pekerjaan dan Penghasilan….”